Sebenarnya saya tidak ada rencana untuk pulang ke kampung halaman pada November ini, tapi ada sesuatu hal yang membuat saya dan ayah saya kembali ke kampung halaman di Solo.
Pada Senin 2 November 2009 saya dan ayah saya memutuskan untuk pulang ke Solo pada hari sabtu 7 November. Hari Rabu saya mulai mencari tiket untuk ke Solo, pada awalnya saya mengunjungi agen tiket PO.Rosalia Indah di daerah Simpangan Depok. Tapi sayang, bis itu berangkat jam 13.30 untuk tujuan ke Solo. Akhirnya pada hari Jum'at saya memustuskan ke daerah Pal Kelapa Dua dimana disana banyak agen gado-gado.
Setelah mencari-cari bis, saya memutuskan untuk mencoba Gunung Mulia Putra. Keesokan harinya, pada pukul 16.00 bis tiba dan saya pun menaikinya. Dari luar bis itu bagus dari segi eksteriornya, dan interiornya pun bagus. Kursinya terdiri dari 9baris kanan-kiri tapi agak sempit.
Pukul 16.15 bis pun berangkat menuju Solo, pada awalnya bis melaju secara santai. Tapi ketika melaju agak cepat bis pun menjadi agak kurang nyaman. Setelah mengambil penumpang di berbagai agen di TMII, Bekasi, dan Karawang bis kembali melaju kecepatannya di Tol Cikampek.
Pada pukul 18.30 bis tiba di jalur pantura, sesampainya disana kami langsung disambut kemacetan yang diakibatkan perbaikan jalan di jalur itu.
Akhirnya bis pun berhenti untuk istirahat makan malam pada pukul 20.00, saya pun langsung di sambut Raya big top yang super luas karena seat kursinya 2-1.
Kami pun melanjutkan perjalanan setelah istirahat makan malam di salah satu rumah makan di daerah Sukamandi. Pertarungan pun di mulai, sudah mulai terlihat pertarungan bis-bis malam d jalur pantura. Tapi sayang saya tidak menyaksikan aksi raja-raja pantura mengemudikan tunggangan mereka karena rasa ngantuk yang mendera.
Setelah malam yang panjang, pagi menjelang. Saya tiba di Solo pada pukul 05.10, matahari pun sudah terbit dan aktifitas warga Solo pun sudah mulai terlihat di sepanjang jalan ibukota. Pedagang-pedagang makanan kaki lima lesehan pun masih terlihat di sekitar.
bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar