Kamis, 25 Maret 2010

Membedakan wewangian

Percobaan                               : Indera Penciuman
Nama Percobaan                    : Membedakan wewangian
Nama Subjek Percobaan       : Ibnu Farid
Tempat Percobaan                 : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan              : Untuk membuktikan bahwa zar yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.
b. Dasar teori                         : Sensasi wangi/ bau terjadi karena adanya interaksi zat dengan reseptor indera penciuman yang diteruskan ke otak berupa sinyal listrik. Reseptor ini merupakan sel saraf yang berupa benang halus. Pada satu ujung sel saraf berinteraksi dengan zat berbau, sedangkan ujung yang lainnya berkumpul dalam suatu tulang menuju bagian otak yang bertugas menerjemahkan sensasi dari indra penciuman.
Serangkaian proses terjadi dalam benang halus, dimulai dari interaksi molekul dengan reseptor sampai dihasilkannya sinyal listrik. Interaksi molekul dengan sel saraf reseptor akan menyebabkan reseptor teraktifkan. Suatu protein yang berpasangan dengan reseptor (protein G) akan teraktifkan juga. Protein G yang teraktifkan akan menstimulasi pembentukan cAMP, melalui pembentukan enzim adnylate cyclase III. cAMP merupakan suatu molekul pembawa pesan yang dapat mengatifkan suatu mekanisme transfer ion, sehingga akhirnya dapat dikirim informasi mengenai “wangi/bau” molekul ke otak berupa sinyal listrik.
Setiap satu sensasi wangi terdiri dari beberapa campuran zat “berbau” yang akan menstimulasi reseptor. Kemudian dalam otak terdapat suatu system pemetaan yang menerjemahkan  sensai wangi ini. Itulah sebabnya meskipun hanya ditemukan 1000 sel saraf penciuman, tapi kita dapat mengenal 10000 jenis wewangian. Indra penciuman akan cepat beradatasi. Sering kita merasa tidak lagi mencium wangi parfum yang telah kita semprotkan, padahal orang lain yang baru bertemu dengan kita masih bisa menciumnya. Terjadinya fenomena ini dapat dijelaskan dengan mekanisme berikut. Saat transfer ion untuk pengiriman sinyal ke otak,
Memungkinkan masuknya ion Ca2+, ion Ca2+ akan mengikat protein calmodulin (CaM). Kompleks Ca2+/Ca Mini dapat mengaktifkan enzim PDE yang selanjutnya dapat merusak molekul cAMP (molekul pembawa pesan yang dapat mengaktifkan transfer ion dan bertanggung jawab dalam pengiriman sinyal ke otak), akibatnya pengeriman sinyal ke otak yang membawa informasi sensasi wangi terhenti.
Saraf cranial (olfactory) manusia dapat membedakan berbagai macam bau karena memiliki banyak reseptor pembau, namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (komponen principle). Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor namun dapat membaui lebih dari 600 aroma.
                                                            Sistem olfaction dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga reseptornya disebut chemoreseptor.
                                                            Sistem olfaction terdapat di hidung bagian atas (concha nasal superior) yang peka terhadap penciuman dan lebih dekat ke saraf olfactorius.
                                                            Penciuman pada manusia secara umum dipengarui oleh :
·        Fisik   : Lebih sensitif terhadap bau, hidung mancung lebih peka atau lebih sensitif
·        Psikologis : Wanita yang sedang PMS lrbih sensitif
Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :
·        Susunan rongga hidung : hidung mancung lebih baik dalam membaui
·        Variasi fisiologis : pada wanita PMS dan ibu hamil muda, penciumannya lebih peka
·        Spesies : anjing (karena kemampuan survivle tergantung pada pembauan jadi lebih peka pembauannya)
·        Konsentrasi bau : bau busuk akan lebih tercium
c. Alat Yang Digunakan         : 5 jenis wewangian atau parfum.
d. Jalannya Percobaan           : - Siapkan 5 jenis wewangian yang berbeda
                                                - Baui atau cium wewangian tersebut satu persatu
                                                - Catat hasilnya
e. Hasil Percobaan                 : 1. Kamboja / mangga
                                                2. Lemon / sirsak
                                                3. Melati /  melati
                                                4. Melon / melon
                                                5. Stroberi / apel
                                                            Biasanya dalam hal mengingat bau, wanita lebih baik dan dapat mengingat kurang lebih 5 macam wewangian sedangkan laki – laki hanya dapat mengingat 3 macam bau ata wewangian. Hal itu disebabkan karena pada wanita, ruang dalam menerima gas lebih luas (Concha Nasal Superior). Dan semakin tajam wanginya maka semakin mudah dikenal, semakin lembu wanginya maka semakin sulit dikenali.
f. Kesimpulan                         :. Sensasi wangi/ bau terjadi karena adanya interaksi zat dengan reseptor indera penciuman yang diteruskan ke otak berupa sinyal listrik. Reseptor ini merupakan sel saraf yang berupa benang halus. Pada satu ujung sel saraf berinteraksi dengan zat berbau, sedangkan ujung yang lainnya berkumpul dalam suatu tulang menuju bagian otak yang bertugas menerjemahkan sensasi dari indra penciuman.
                                                            Saraf cranial (olfactory) manusia dapat membedakan berbagai macam bau karena memiliki banyak reseptor pembau, namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (komponen principle). Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor namun dapat membaui lebih dari 600 aroma.
g. Daftar Pustaka                   : Dunia Kimia. 2009. Bagaimana Indera Penciuman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar