Minggu, 28 Maret 2010

Kebalen

Bagi masyarakat Solo dan sekitarnya tentu sudah tidak asing lagi dengan Kampung Kebalen. Kampung yang terletak di belakang Hotel Kusuma Sahid Solo ini memang tidak terlalu luas. Persisnya komunitas ini letaknya di belakang Kantor Radio PTPN Solo yang terletak di Jl Kebalen No 2 Solo ini. Keberadaan kampung Kebalen tidak lepas dari sejarah kota Solo, karena munculnya jauh lebih dulu dari perpindahan Keraton Kartasura ke Solo.
Menurut buku Babad Sala yang ditulis RM Sajid, koleksi Radya Pustaka Pura Mangkunegaran Solo, awalnya para pedagang yang berasal dari Pulau Bali tinggal di satu lokasi dan tempat tersebut dikenal dengan nama Kampung Kebalen. Sama halnya dengan tempat tinggalnya bangsa lain seperti China yang terpencar-pencar di Pasar Gedhe, Ketandan dan Balong yang kemudian dikenal dengan Kampung Pecinan.
Keberadaan komunitas pedagang yang berasal dari Bali tersebut juga dibenarkan oleh Drs Soedarmono SU, budayawan yang juga Ketua Solo Heritage Society ini menuturkan dulu Kebalen menjadi tempat tinggal para pedagang yang berasal dari Bali. “Kampung Kebalen tidak lepas dari keberadaan komunitas pedagang dari Bali,” ungkapnya. Namun tetenger tentang keberadaan para pedagang dari Bali tersebut sampai saat ini masih terlihat dari jejak komunitas pedagang dari kawasan Indonesia Timur, salah satu tokoh partai yang tinggal di Kampung Kebalen dan memiliki komunitas sendiri. “Mereka lama kelamaan tersingkir oleh para pedagang peranakan China yang mendirikan pertokoan di kampung itu,” lanjutnya.
Ketua Solo Heritage Society ini menuturkan munculnya Kampung Kebalen sudah ada pada sekitar abad 15 sampai abad 16, bersamaan dengan munculnya komunitas para pedagang di bandar-bandar perdagangan di sungai-sungai di Solo. “Munculnya kampung Kebalen hampir bersamaan dengan Kampung Pecinan dan muncul sebelum perpindahan Keraton dari Kartasura ke Solo,” jelas Soedarmono. Ema

Sumber : http://www.solopos.com/2010/lifestyle/wisata/kebalen-16500


Sosis bedug, kuliner Pengging yang masih diburu

Mendengar nama bedug di belakang kata sosis, barangkali bayangan orang akan segera tertuju pada makanan sosis yang ukurannya super besar.
Ternyata, sosis bedug tidaklah terlalu besar karena masih dalam ukuran sedang-sedang saja layaknya sebuah makanan sosis yang di dalamnya berisi daging.
Bagi sebagian masyarakat di Kawasan Wisata Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, sosis bedug barangkali sudah tak asing lagi. Penganan itu dipasarkan di sekitar Tempat Wisata Pengging sejak kurang lebih tahun 1950an di depan Pasar Pengging.
Banyak orang yang mampir ke warung tempat penjualan sosis bedug baik di santap di tempat maupun dibawa untuk oleh-oleh.
Embel-embel kata bedug sendiri diambil dari nama pedagangnya yaitu almarhum Sukinem  Karyo atau yang dikenal dengan panggilan Mbah Bedug.
Sosis bedug kerap dibawa sebagai oleh-oleh bagi masyarakat yang sudah tahu dan mengenal keberadaan makanan itu. Tak hanya itu, pesanan demi pesanan juga terus mengalir baik untuk acara hajatan, rapat atau arisan maupun pertemuan lainnya.
Salah satu anak Mbah Bedug, Tatik Haryati, 60 mengemukakan sosis bedug dijual dengan harga Rp 2.000/biji. Rata-rata, kata Tatik, setiap hari kurang lebih 400 biji sosis bedug bisa terjual. Dia menambahkan, tepung terigu yang dibutuhkan untuk membuat sosis setiap harinya sekitar 5 kilogram.
“Saya melanjutkan jualan sosis bedug atas izin dari Mbah Bedug. Sebab, kalau tidak dilanjutkan sayang dan kasihan jika ada pembeli yang kecele. Dulu, banyak orang yang kecele karena beberapa kali sempat tidak berjualan,” ucap Tatik yang merupakan pensiunan guru SMP 1 Kartasura Sukoharjo.
Hingga kini, ujar Tatik, sosis bedug sering dibawa sebagai oleh-oleh ke berbagai tempat di antaranya Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Makasar.
Tatik mengemukakan sebenarnya bahan pembuatan sosis sama dengan sosis-sosis yang dipasarkan di tempat lain. Namun, dia memperkirakan kemungkinan teknik pembuatan maupun rasa sosis bedug yang berbeda dengan sosis lainnya.  Ditegaskannya, isi sosis bedug benar-benar daging sapi asli.
Diakuinya, banyak pembeli yang lebih senang menikmati sosis bedug dalam kondisi masih hangat. Untuk itulah, Tatik mengaku lebih memilih menggoreng sosis bedug sedikit demi sedikit. Dia menuturkan, ada pelanggannya yang setiap datang berdua bersama anaknya bisa menghabiskan 12 sosis bedug.

Sumber : http://www.solopos.com/2010/lifestyle/kuliner/sosis-bedug-kuliner-pengging-yang-masih-diburu-17131

Wayang beber masih dilestarikan di Baluwarti…

Sebagai kampung wisata budaya, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo kaya dengan berbagai potensi seni budaya. Banyak hasil karya seni budaya tradisional diproduksi di Baluwarti. Seperti pernah diungkap di sini, di RW VII ada berbagai macam karya seni keris, dari yang sederhana hingga paling rumit. Dari yang ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah.
Demikian pula di RW II diproduksi berbagai macam alat musik tradisional rebab, juga aksesoris dan kerajinan daur ulang kertas koran. Sedangkan di RW III ada karya seni yang terbilang langka, yakni wayang beber. Adalah Joko Sri Yono, 59, seorang pengrajin.
Di RT 01/RW III, Joko yang asli warga Baluwarti ini tinggal bersama keluarganya, ditemani istri Sukarti dan dua anaknya. Di rumah sederhana ini Joko menekuni wayang beber. Tapi, Joko juga melakukan aktivitas lain untuk menyambung hidup sehari-hari. Ini karena membuat wayang beber belum dapat dijadikan andalan untuk mata pencaharian.
Ketika Espos ke kediamannya, awalnya ditunjukkan hasil karyanya berupa selembar kain yang dilukis gambar wayang menceritakan sebuah kisah. Joko kemudian menunjukkan tabung besar berisi puluhan gulungan film, yang merupakan lukisan dasar gambar wayang beber. Wayang beber juga ada pakemnya, yang dibuatnya dalam film itu. Bahkan, Joko juga membuat wayang beber di luar pakem, yang merupakan hasil kreasinya.
Sesuai pakem, menurut Joko, jika wayang kulit ada kisah Mahabarata dan Ramayana yang berasal dari India. Untuk wayang beber justru kisah asli Indonesia, yakni dari Kerajaan Kediri, berupa cerita petualangan Panji Asmorobangun saat mencari Dewi Sekartaji.
Mahasiswa ISI Solo pernah ada yang melakukan penelitian untuk skripsinya, sampai ia datang ke daerah asal wayang beber kali pertama dibuat yakni Desa Kedompol, Pacitan, Jatim. Di sana wayang beber dilakonkan seperti wayang kulit dan ada dalangnya. Dalang yang ada sekarang generasi ke-13. Di berbagai daerah seperti Solo tak ada dalang wayang beber. Yang ada tukang sungging wayang beber seperti Joko.
Sejak kecil, Joko berpikiran, ”Dengan menekuni ini bisa untuk hari tuaku. Wayang beber harus terus diuri-uri, dan saya akan terus melakukannya.” Sehingga meski penghasilannya tak seberapa, Joko terus menggeluti. Ditanya soal harga, Joko keberatan menyebutkan. Alasannya, hasil karya seperti ini tak ternilai harganya. Namun, akhirnya mengakui satu lembar wayang beber yang mengisahkan satu lakon, dihargai sekitar Rp 1 juta.

Dua pekan
Untuk menggambar sebuah karya, tiap lembarnya membutuhkan waktu dua pekan. ”Ini kalau full time. Kalau disambi ya bisa satu-dua bulan.”
Sejak kecil Joko sudah bergelut dengan dunia seni. Ayahnya pun orang keraton, driver khusus PB X. Dari segi penghasilan, Joko mengakui, dengan membuat wayang beber hasilnya tak seberapa, tapi kalau seni adiluhung ini ditinggalkan juga amat sayang. Maka, untuk menyambung hidup, Joko sempat bekerja di Batik Semar.
Joko berharap wayang beber dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. Karena, anak perlu tahu berbagai macam wayang, seperti wayang suket yang digeluti Slamet Gundono, wayang kampung sebelah milik Ki Jlitheng Suparman, juga wayang beber yang mengedepankan seni lukis.
Lurah Baluwarti Tuti Orbawati R SSen MSn yang lulusan ISI Solo, mengaku bangga dengan warganya yang memiliki banyak potensi. Karenanya dia akan terus mengupayakan Baluwarti sebagai kampung wisata seni budaya.

Oleh: Pardoyo, Litbang SOLOPOS
Sumber : http://www.solopos.com/2010/lifestyle/wisata/wayang-beber-masih-dilestarikan-di-baluwarti-16722

Gunungan Grebeg Syawal Keraton Surakarta Jadi Rebutan

Solo,(ANTARA News) - Ratusan warga dari berbagai daerah memperebutkan gunungan Grebeg Syawal di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kota Solo, Jawa Tengah.
Pada Grebeg Syawal yang telah menjadi rutinitas Keraton Surakarta usai Ramadan, Senin, terdapat dua gunungan yang diperebutkan warga, antara lain gunungan "jaler" dan gunungan "estri".
Sebelum diperebutkan gunungan yang terdiri dari berbagai hasil bumi, seperti nasi, ketan, sayur-sayuran, dan telur, dikirab dari keraton menuju Masjid Agung Surakarta untuk didoakan oleh sejumlah pemuka agama Keraton Surakarta di masjid tersebut.
Usai didoakan, gunungan "estri" diperebutkan warga di depan Masjid Agung Surakarta, sedangkan gunungan "jaler" diperebutkan di depan Keraton Surakarta.
Para warga mempercayai serpihan gunungan yang tersebut akan mendatangkan berkah. Selain itu, masyarakat pun sudah banyak yang menunggu sejak pagi, padahal prosesi baru dimulai menjelang tengah hari.
Seorang warga Kecamatan Jebres, Darinah (72) mengatakan, dia memperebutkan gunungan tersebut karena berharap mendapatkan berkah jika die berhasil mendapatkan bagian dari gunungan tersebut.
"Gunungan yang sudah didoakan saya percaya memiliki berkah tersendiri," kata Darinah.
Senada dengan itu, warga Kabupaten Klaten, Mujiman (51) mengatakan, dengan mendapatkan bagian dari gunungan tersebut dia berharap doanya dapat dikabulkan oleh Tuhan.
Tidak hanya diperebutkan oleh warga Kota Solo dan daerah-daerah di sekitarnya, gunungan tersebut juga diperebutkan oleh warga dari provinsi lain.
Seorang warga Surabaya, Kristin (35) mengatakan, kesempatan dia untuk mudik ke Solo mendorong dia untuk ikut berebut gunungan Grebeg Syawal.
"Sebelumnya saya belum pernah mengikuti upacara adat ini," kata dia.
Pada kesempatan lain, Wakil Pangangeng Sasono Wilopo, KRA Winarno Kusumo, mengatakan, gunungan tersebut merupakan simbol syukur Sultan Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan rakyatnya atas keberhasilan menempuh puasa selama satu bulan penuh.
"Selain itu, upacara adat ini merupakan wujud rasa syukur Keraton Surakarta pada Tuhan karena telah melindungi Sultan Pakoe Boewono XIII dan rakyatnya," kata dia.
Pemberian gunungan tersebut kepada rakyat, lanjut Winarno Kusumo, merupakan wujud kepedulian sultan kepada rakyatnya.(*)

Sumber : http://www.antara.co.id/berita/1253517175/gunungan-grebeg-syawal-keraton-surakarta-jadi-rebutan

BIOLA TERMAHAL DIDUNIA

Sebuah biola Stradivarius memecahkan rekor lelang termahal di balai lelang Christie.
Biola ini dikenal dengan julukan "The Hammer" alias "si Palu". Dinamakan demikian karena pernah dimiliki oleh Christian Hammer, seorang kolektor Swedia pada abad ke 19.
Biola Stradivarius ini telah berumur hampir 300 tahun, telah memecahkan rekor harga termahal yang pernah dibayarkan untuk sebuah alat musik. Terjual pada hari Rabu 17 Mei 2006 di balai lelang Christie New York, dengan harga fantastis US$ 3.5 Juta setara dengan 280 Milyar Rupiah.
Instrumen musik ini dibuat pada tahun 1707, yang telah mengalahkan harga penjualan sebuah biola Stradivarius yang lain pada tahun 2003, seharga US$ 2.03 Juta.
Pembelinya tidak disebutkan namanya, tetapi sumber dari balai lelang Christie New York menyebutkan dia adalah seorang pencinta dan pelindung seni musik klasik. Selama ini biola tersebut dimiliki oleh seseorang, yang sering meminjamkannya kepada orkestra ternama didunia.
Lelangnya sendiri berlangsung amat menegangkan, dengan reaksi-reaksi tercengang diperlihatkan oleh para penonton yang menyaksikan lelang tersebut. Tepukan yang amat meriah terdengar pada waktu tawaran mencapai US$ 3 Juta.
"Saya harus mengakui bahwa saya hampir tidak dapat bernapas pada waktu menyaksikan lelang tersebut," kata Kerry Keane, kepala dari departemen instrumen musik balai lelang Christie. Dia mengatakan bahwa biola ini akan terus dimainkan pada konser-konser musik klasik mendatang diseluruh dunia.
Antonio Stradivari adalah seorang pembuat biola paling ternama dalam sejarah.
Dia telah membuat lebih dari 1000 biola, viola, cello dan violoncellos. Hasil kerja Stradivari yang paling belakangan telah menghasilkan alat-alat musik terbaik yang amat di gandrungi oleh para pemusik dunia. "Biola ini menghasilkan suara indah, yang tidak dapat disaingi oleh pembuat biola manapun," kata Mr. Keane. "Apabila dimainkan, anda dapat mendengar suara biola ini dari tempat duduk baris paling depan, maupun dari tempat duduk paling murah dibelakang,"
Biola "The Hammer" ini dibuat pada masa keemasan Stradivari 1700-1720, yang kemudian dibawa ke Amerika pada tahun 1911.
Sebelum lelang, balai lelang Christie memperkirakan harga biola ini antara US$ 1.5 Juta sampai US$ 2.5 Juta.

Sumber : http://www.bintangmerah.com/index.php?name=News&file=article&sid=98&theme=Printer

Jumat, 26 Maret 2010

Sejarah Sepeda Lawas Namanya Ontel, Jengki, Kumbang dan Sundung


JAKARTA – Sejarah sepeda lawas bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan.
Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya. Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama. 
Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan.
Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.
Pada masa berikutnya, saat peran sepeda makin terdesak oleh beragam teknologi yang disandang kendaraan bermesin (mobil dan motor), sebagian orang mulai tertarik untuk melestarikan sejarah lewat koleksi sepeda antik. Rata-rata, sepeda lawas mereka keluaran pabrikan Eropa. Angka tahunnya antara 1940 sampai 1950-an. Dan mereka sangat cermat dalam merawatnya.
”Sepeda yang dimiliki klub ini sangat berbeda dengan sepeda kuno yang banyak dijadikan ojek. Kalau ojek-ojek itu kebanyakan sepeda model kuno keluaran Cina atau Jepang. Dan mereka nggak merawatnya dengan khusus,” ungkap Agus Pranoto (28), anak muda yang juga hobi jalan-jalan dengan sepeda lawas.
Di masyarakat kita, sepeda lawas itu dikenal dengan beberapa sebutan, seperti ontel, jengki, kumbang dan sundung. ”Tapi semuanya punya maksud yang sama, sepeda dengan model tinggi. Kalau jengki itu kan asalnya dari kata jingke (bahasa Betawi, artinya berjinjit), jadi waktu naiknya kita harus berjingke saking tingginya. Kalau ontel, ya artinya diontel atau dikayuh,” papar Agus.
Di Jakarta, ada satu klub sepeda lawas yang tetap eksis hingga kini. Namanya, Perkumpulan Sepeda Tempo Doeloe Batavia, Silang Monas. ”Awal berdirinya pada tanggal 23 Maret 1991 di Jakarta. Waktu itu cuma ada saya, Pak Triyono Abidin, Pak Bariman, Iyan, Sundopo, Darjo dan Pak Mohamad Sani,” kisah H. Abdullah (56) pemilik sepeda lawas merek Raleigh 1951.
Dari kumpul-kumpul beberapa orang tadi mereka terus merekrut beragam anggota baru. Tiap hari Minggu, mereka selalu berkumpul di pelataran Silang Monas. Di jantung Ibu Kota itu mereka berkumpul dahulu sebelum memutuskan berkeliling kota. Berminat?
Syaratnya gampang. ”Yang penting Anda punya sepeda ontel (lawas) yang bisa jalan ya silakan gabung,” ujar H. Abdullah sambil tersenyum. Dengan agak terburu-buru, bapak separuh baya ini siap-siap mengayuh sepedanya merek Raleigh. Ia ingin menyusul rekan-rekannya yang sudah terlebih dulu berjalan menuju Bundaran Hotel Indonesia. Rencananya, di HI mereka akan berputar-putar sebentar sebelum pulang ke rumah masing-masing. (str/bayu dwi mardana)  

Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2002/102/hob2.html

Kamis, 25 Maret 2010

Percobaan Pembauan

Percobaan                               : Indera Penciuman
Nama Percobaan                    : Pembauan
Nama Subjek Percobaan       : Ibnu Farid
Tempat percobaan                 : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan              : Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.
b. Dasar Teori                        : Indera penciuman dan pengecapan tergolong ke dalam sistem penginderaan kimia kita (chemosensation). Proses yang kompleks dari “mencium dan mengecap” dimulai ketika molekul-molekul dilepaskan oleh substansi di sekitar kita yang menstimulasi sel syaraf khusus di hidung, mulut, atau tenggorokan. Sel-sel ini menyalurkan pesan ke otak, dimana bau dan rasa khusus diidentifikasi. Sel-sel olfactory (syaraf penciuman) distimulasi oleh bau busuk di sekitar kita. Contohnya aroma dari mawar, bau adonan roti. Sel-sel syaraf ini ditemukan di sebuah tambalan kecil dari jaringan terletak di atas dalam hidung, dan mereka terhubung secara langsung ke otak. Penciuman (olfaction) terjadi karena adanya molekul-molekul yang menguap dan masuk ke saluran hidung dan mengenai olfactory membrane. Manusia memiliki kira-kira 10000 sel reseptor berbentuk rambut. Bila molekul udara masuk, maka sl-sel ini akan mengirimkan impuls saraf (Lancent,1988)
Bagian - bagian hidung manusia
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan Nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan Palate.
Mucous membrane berfungsi mengahangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bagkteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
Cara kerja alat penciuman (hidung) manusia
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Dia atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke  olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.
c. Alat Yang Digunakan         : Tempat membakar kemenyan hio, sebutir kemenyan atau sebatang hio dan beberapa macam wewangian (lebih dari 5).
d. Jalannya Percobaan           : - Dupa, hio dan obat nyamuk dibaui atau dicium terlebih dahulu sebelum di bakar
                                                - Dupa, hio, dan obat nyamuk tersebut dibakar
                                                - Setelah itu, cium aroma dupa, hio, dan obat nyamuk yang telah di bakar.
e. Hasil Percobaan                 :.Aroma dupa, hio, dan obat nyamuk yang telah di bakar lebih menyengat dibanding bau aroma dupa, hio, dan obat nyamuk yang belum di bakar.
f. Kesimpulan                         : Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Dia atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors).
                        Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke  olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.
g. Daftar Pustaka                   : Pychemate. 2007. Indera Pengecapan dan Penciuman.
Rasyid. 2009. Tugas presentasi biologi   


Membedakan wewangian

Percobaan                               : Indera Penciuman
Nama Percobaan                    : Membedakan wewangian
Nama Subjek Percobaan       : Ibnu Farid
Tempat Percobaan                 : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan              : Untuk membuktikan bahwa zar yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.
b. Dasar teori                         : Sensasi wangi/ bau terjadi karena adanya interaksi zat dengan reseptor indera penciuman yang diteruskan ke otak berupa sinyal listrik. Reseptor ini merupakan sel saraf yang berupa benang halus. Pada satu ujung sel saraf berinteraksi dengan zat berbau, sedangkan ujung yang lainnya berkumpul dalam suatu tulang menuju bagian otak yang bertugas menerjemahkan sensasi dari indra penciuman.
Serangkaian proses terjadi dalam benang halus, dimulai dari interaksi molekul dengan reseptor sampai dihasilkannya sinyal listrik. Interaksi molekul dengan sel saraf reseptor akan menyebabkan reseptor teraktifkan. Suatu protein yang berpasangan dengan reseptor (protein G) akan teraktifkan juga. Protein G yang teraktifkan akan menstimulasi pembentukan cAMP, melalui pembentukan enzim adnylate cyclase III. cAMP merupakan suatu molekul pembawa pesan yang dapat mengatifkan suatu mekanisme transfer ion, sehingga akhirnya dapat dikirim informasi mengenai “wangi/bau” molekul ke otak berupa sinyal listrik.
Setiap satu sensasi wangi terdiri dari beberapa campuran zat “berbau” yang akan menstimulasi reseptor. Kemudian dalam otak terdapat suatu system pemetaan yang menerjemahkan  sensai wangi ini. Itulah sebabnya meskipun hanya ditemukan 1000 sel saraf penciuman, tapi kita dapat mengenal 10000 jenis wewangian. Indra penciuman akan cepat beradatasi. Sering kita merasa tidak lagi mencium wangi parfum yang telah kita semprotkan, padahal orang lain yang baru bertemu dengan kita masih bisa menciumnya. Terjadinya fenomena ini dapat dijelaskan dengan mekanisme berikut. Saat transfer ion untuk pengiriman sinyal ke otak,
Memungkinkan masuknya ion Ca2+, ion Ca2+ akan mengikat protein calmodulin (CaM). Kompleks Ca2+/Ca Mini dapat mengaktifkan enzim PDE yang selanjutnya dapat merusak molekul cAMP (molekul pembawa pesan yang dapat mengaktifkan transfer ion dan bertanggung jawab dalam pengiriman sinyal ke otak), akibatnya pengeriman sinyal ke otak yang membawa informasi sensasi wangi terhenti.
Saraf cranial (olfactory) manusia dapat membedakan berbagai macam bau karena memiliki banyak reseptor pembau, namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (komponen principle). Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor namun dapat membaui lebih dari 600 aroma.
                                                            Sistem olfaction dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga reseptornya disebut chemoreseptor.
                                                            Sistem olfaction terdapat di hidung bagian atas (concha nasal superior) yang peka terhadap penciuman dan lebih dekat ke saraf olfactorius.
                                                            Penciuman pada manusia secara umum dipengarui oleh :
·        Fisik   : Lebih sensitif terhadap bau, hidung mancung lebih peka atau lebih sensitif
·        Psikologis : Wanita yang sedang PMS lrbih sensitif
Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :
·        Susunan rongga hidung : hidung mancung lebih baik dalam membaui
·        Variasi fisiologis : pada wanita PMS dan ibu hamil muda, penciumannya lebih peka
·        Spesies : anjing (karena kemampuan survivle tergantung pada pembauan jadi lebih peka pembauannya)
·        Konsentrasi bau : bau busuk akan lebih tercium
c. Alat Yang Digunakan         : 5 jenis wewangian atau parfum.
d. Jalannya Percobaan           : - Siapkan 5 jenis wewangian yang berbeda
                                                - Baui atau cium wewangian tersebut satu persatu
                                                - Catat hasilnya
e. Hasil Percobaan                 : 1. Kamboja / mangga
                                                2. Lemon / sirsak
                                                3. Melati /  melati
                                                4. Melon / melon
                                                5. Stroberi / apel
                                                            Biasanya dalam hal mengingat bau, wanita lebih baik dan dapat mengingat kurang lebih 5 macam wewangian sedangkan laki – laki hanya dapat mengingat 3 macam bau ata wewangian. Hal itu disebabkan karena pada wanita, ruang dalam menerima gas lebih luas (Concha Nasal Superior). Dan semakin tajam wanginya maka semakin mudah dikenal, semakin lembu wanginya maka semakin sulit dikenali.
f. Kesimpulan                         :. Sensasi wangi/ bau terjadi karena adanya interaksi zat dengan reseptor indera penciuman yang diteruskan ke otak berupa sinyal listrik. Reseptor ini merupakan sel saraf yang berupa benang halus. Pada satu ujung sel saraf berinteraksi dengan zat berbau, sedangkan ujung yang lainnya berkumpul dalam suatu tulang menuju bagian otak yang bertugas menerjemahkan sensasi dari indra penciuman.
                                                            Saraf cranial (olfactory) manusia dapat membedakan berbagai macam bau karena memiliki banyak reseptor pembau, namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (komponen principle). Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor namun dapat membaui lebih dari 600 aroma.
g. Daftar Pustaka                   : Dunia Kimia. 2009. Bagaimana Indera Penciuman

Hormon Testosteron Pengaruhi Sifat Autis

Semakin tinggi kadar testosteron pada janin, semakin tinggi resiko kecenderungan autis.
Indra Darmawan

VIVAnews -- Bayi yang terekspos hormon testosteron (hormon pria) dalam kadar yang tinggi selama dalam kandungan, memiliki resiko lebih tinggi untuk punya kecenderungan sifat autis.
Kesimpulan itu ditemukan oleh para ilmuwan dari Cambridge University yang meneliti hubungan antara kadar testosteron janin pada cairan amnion (ketuban) 235 responden wanita hamil.
Hasil penelitian mengatakan bahwa bayi (baik perempuan maupun laki-laki) yang saat janin memiliki kadar testosteron tinggi memiliki kemampuan bersosialisasi minim, kurangnya imajinasi dan empati, namun memiliki tingkat perhatian serta detil memori yang tinggi.
Namun, riset ini tidak mencari tahu hubungan tingginya kadar testosteron janin dengan diagnosis klinis terhadap penyakit autisme yang sebenarnya, atau biasa disebut dengan Asperger Syndrome.
Pasalnya, anak-anak yang ditelilti adalah anak-anak normal yang hanya punya kecenderungan sifat autis.
Menurut Professor Simon Baron-Cohen Kepala riset ini, semua orang punya kecenderungan autis pada kadar yang berbeda. Hal itu, sama seperti masing-masing orang yang memiliki tinggi badan yang khas.
Simon mengatakan bahwa riset itu pengembangan dari studi sebelumnya, yang menemukan hubungan antara kadar testosteron pada janin, dengan sedikitnya kontak mata pada anak itu, perkembangan bahasa yang lambat, serta kesulitan dengan masalah empati.
Ide awal penelitian ini, menurut Simon, didasari oleh dua pilihan otak manusia, apakah dia berusaha berempati kepada orang lain, atau ia berusaha mengerti bagaimana sistem bekerja.
Wanita biasanya termasuk pada kelompok pertama sementara pria berada di kelompok kedua. Dengan demikian, teori yang mengatakan bahwa autisme adalah versi ekstrim dari 'otak pria' kembali mendapat pijakan yang kuat dari penelitian ini.
"Kadar testosteron pada janin tak hanya membuat tubuh bayi menjadi lebih maskulin, tapi juga membuat pikiran bayi menjadi lebih maskulin," ujar Simon.

• VIVAnews
http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/141-hormon-testosteron-pengaruhi-sifat-autis

Tatapan Mata Ibu Kurangi Risiko Bayi Derita Autis

Inilah.com, Jakarta - Kontak mata sebanyak mungkin dengan bayi yang berisiko tinggi menyandang autis, amat sangat dianjurkan kepada orangtua, terutama jika sebelumnya telah memiliki anak autis.
Bagi peneliti dari University of Washington, hal itu tidak sekadar anjuran,, melainkan dengan dukungan penelitian pada 200 bayi yang mempunyai saudara sekandung autis.
Di Amerika Serikat, setiap satu dari 150 bayi lahir menyandang autis. Persentasenya menjadi lebih tinggi yakni satu dari 20 bayi baru lahir, jika salah satu kakaknya mempunyai autis.
Semua bayi itu dimonitor oleh para ahli, dibagi dalam kelompok usia 6, 12, dan 24 bulan. Setengah dari para ibu dilatih teknik tertentu untuk 'menangkap' komunikasi yang disampaikan oleh bayinya.
Para ibu itu juga dilatih menarik perhatian bayi, ketika mereka keasyikan sendiri. Dengan mengeluarkan suara pelan berirama serta bertatapan mata. Ini diyakini dapat mempermudah bayi belajar mengenal bahasa.
"Kami ingin para oarangtua ada ketika bayi meraih mainan dan mencari keberadaan orangtuanya melalui tatapan mata," kata Prof Annette Estes dari Pusat Autis University of Washington.
Lebih lanjut ia mengatakan, orangtua mesti benar-benar hadir ketika bayi memasuki dunianya dan tengah mencari tahu apa yang mesti dilakukan selanjutnya.
Ihwal berguman, memainkan nada suara, kontak mata dan model interaksi lainnya antara orangtua terutama ibu dan dengan bayi, diyakini dapat menekan derajat perkembangan autis. Terapi perilaku dan bicara juga dapat mendeteksi gejala autis tahap awal.
Menurut Prof Estes, autis muncul karena ada kelainan pada sistem komunikasi. Jika disadari sejak awal, maka dapat diterapkan pola komunikasi sosial yang tepat sehingga gejala dan perkembangan autis dapat ditekan sedikit mungkin. Ini berkaitan dengan perkembangan komunikasi sosial pada otak.
Prof Estes mengatakan, pengamatan perkembangan otak dilakukan pada semua bayi yang menjadi subyek penelitian. Namun pada bayi yang terlahir dari orangtua yang sebelumnya telah melahirkan anak autis, orangtua tidak punya pilihan lain kecuali menunggu dengan harap-harap cemas akan nasib buah hatinya.
Sayangnya, sampai saat ini seperti diakui Prof Estes, belum ada metode tepat untuk membantu orangtua yang memiliki anak autis melewati masa-masa sulit.

Sumber : http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/203-tatapan-mata-ibu-kurangi-risiko-bayi-derita-autis 

Deteksi Dini Autisme dengan Film Kartun

Batita normal akan memberikan respon terhadap gerakan tokoh kartun.

Irma Kurniati, Mutia Nugraheni
VIVAnews -  Autisme pada anak bisa diatasi lebih efektif jika diketahui sejak dini gejalanya. Banyak orang tua terlambat menyadari buah hatinya mengalami autisme karena tak tahu gejalanya.
Menurut penelitian terbaru, autisme bisa didiagnosis lebih dini dengan melihat bagaimana respon batita saat menonton serial kartun atau animasi. Batita akan sangat senang dan memfokuskan perhatian ketika melihat gerakan.
Dalam serial kartun terdapat banyak gerakan dan biasanya batita senang untuk melihatnya. Tetapi bagi batita autisme, mereka akan mengacuhkan gerakan dalam serial kartun tersebut.
Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Yale, Inggris. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah mengadakan penelitian pada seorang anak berusia dua tahun. Ia di diagnosa terkena autisme melalui gerakan dan suara yang berasal dari serial kartun.
Para peneliti mengungkapkan, tes dengan kartun yang dilakukan pada anak tersebut, bisa dilakukan pada anak lain dan dapat mengidentifikasi gejala autis lebih dini. Karena anak-anak yang berusia delapan bulan sebenarnya sudah bisa mengenali gerakan dan gambar. Dan, dengan cara memperlihatkan kartun animasi, autisme dapat diidentifikasi.
Identifikasi autisme dengan serial kartun atau animasi ini dilakukan di Inggris dan melibatkan 55 batita. Hasilnya adalah 21 batita mengalami autistic-spectrum disorders (ASD), 39 batita normal dan 16 batita memiliki masalah perkembangan tetapi bukan autisme.
Batita normal dan yang memiliki masalah perkembangan, menyukai dan fokus melihat animasi yang diperlihatkan. Tetapi, batita dengan ASD tidak fokus pada animasi yang diperlihatkan pada dua layar berbeda.
“Batita dengan ASD dapat diketahui secara dini. Dengan begitu dapat diberikan terapi dengan lebih cepat dan tepat," kata Dr Ami Klin, dari the Yale Child Study Center.

• VIVAnews
http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/146-deteksi-dini-autisme-dengan-film-kartun

Vaksin MMR Bukan Penyebab Autisme

KEKHAWATIRAN para orangtua akan isu vaksin yang dapat menyebabkan austisme tampaknya  akan semakin pudar. Sebuah riset di Amerika Serikat (AS) membuktikan, tidak hubungan sama sekali antara autisme dengan pemberian vaksin MMR (measles, mumps, rubella).
Riset yang telah dipubliskasi Rabu kemarin dalam  jurnalPublic Library of Science edisi online ini adalah penelitian yang mematahkan riset sebelumnya oleh Dr Andrew Wakefield dari Royal Free Hospital, Inggris. Dalam risetnya yang kemudian ditarik dari jurnal Lancet, Wakefield mengindikasikan adanya kaitan antara vaksin MMR dan autisme.
Para ahli dari Columbia University New York dan Centers for Disease Control (CDC) membantah indikasi riset Wakefield setelah meneliti sinyal-sinyal penanda genetika dari virusmeasles (campak) pada sampel jaringan usus 25 anak pengidap autisme yang juga menderita gangguan pencernaan.
Mereka membandingkan sampel tersebut dengan 13 anak lainnya yang bukan autis, tapi mengidap gangguan pencernaan. Jaringan ini lalu dianalisa di tiga laboratorium berbeda dengan sistem pemeriksaan acak.
Menurut peneliti, hasil riset ini telah menyediakan bukti kuat yang mematahkan dugaan adanya hubungan autisme dengan virus campak pada saluran pencernaan ataupun paparan MMR. “Kami tak menemukan hubungan antara masa pemberian vaksin MMR dan kejadian penyakit gastrointestinal ataupun autisme,” ungkap pimpinan riset, Dr Mady Hornig.
Di AS sendiri, klaim pengadilan federal telah mempertimbang komplain para orangtua dalam setahun terakhir. CDC mengatakan, kekhawatiran orangtua akan risiko vaksin membuat mereka enggan memberikan vaksin MMR kepada anak sehingga memicu peningkatan kasus campak di AS dan Eropa.
Penyakit campak menyebabkan kematian pada sekurangnya 250.000 orang per tahun, dan korban sebagian besar adalah anak-anak di negara berkembang. Berdasarkan data CDC, satu dari 150 anak di Amerika mengidap autisme.

Sumber : yahoo

Autisme Tidak Terikat IQ

Menurut penelitian 1,1% dari jumlah manusia menyandang autisme dalam taraf dan jenis yang sangat bervariasi.
Pada awal tahun pelajaran baru di Belanda, kelainan ini pada anak-anak kembali ramai dibicarakan. Tidak semua sekolah biasa bersedia menerima murid autist. Memang ada sekolah khusus untuk anak-anak ini, namun Himpunan Autisme Belanda Nederlandse Vereniging voor Autisme(NVA) mendesak agar anak-anak ini, sedapat mungkin bersekolah di sekolah biasa. Berikut penjelasan Marjolijn Busman, jurubicara NVA.
Autisme adalah gangguan pada otak, otak sulit menangkap sinyal atau informasi dari luar. Sinyal atau informasi dari luar masuk melalui indera kita seperti mata dan telinga. Seorang autist menangkap atau mencerna sinyal-sinyal dari luar, secara terpisah-pisah. Dia tidak bisa mengaitkan satu dengan lainnya, ia juga tidak mengerti sebab akibat. Ini membuatnya sulit berfungsi dengan baik dalam kelompok atau masyarakat.
Autisme tidak terikat IQ. Gejala ini bisa muncul pada berbagai tingkat kecerdasan. Autisme juga bisa diidap oleh penyandang cacad, tapi seorang dengan IQ tinggi juga bisa autist, ini biasanya digolongkan syndroom Asperger. Orang dengan syndrom itu biasanya sulit dalam berkontak sosial, bidang yang diminatinya umumnya sangat terbatas. Tidak jarang orang semacam itu justru sangat cerdas, tapi agak aneh.

Sekolah Bersama
Sudah sementara lama di Belanda berlangsung proyek “sekolah bersama”. Maksudnya: sekolah biasa pun terbuka untuk anak-anak dengan kelainan, sejauh tingkat kecerdasan anak itu memungkinkan ia ke sekolah biasa.
NVA berpendapat sekolah biasa lebih baik daripada sekolah luar biasa bagi anak-anak autist, dengan syarat, kecerdasan mereka cukup untuk bisa mengikuti pelajaran di sana. Namun sekolah luar biasa, khusus untuk anak-anak autist harus tetap dipertahankan bagi mereka yang tidak bisa ke sekolah biasa.
Seorang murid autis harus belajar, untuk belajar. Guru harus membimbingnya untuk bisa belajar. Berarti sekolah yang menerima murid-murid autis harus menyediakan bimbingan tambahan. Seorang murid autist akan membutuhkan banyak waktu, banyak tenaga dan banyak perhatian si guru. Berhasil atau gagalnya murid autist di sekolah biasa, sangat tergantung dari guru. Guru yang waspada segera melihat tanda-tanda autisme.

Bisa Berkembang Baik
Anak autist bisa berkembang baik bila gejala ini dideteksi sedini mungkin. Menurut Marjolijn Busman dari NVA: “Guru bisa memegang peranan kunci. Dialah yang tiap hari melihat si anak. Kadang-kadang orang tua tidak melihat, apalagi kalau itu anak pertama. Bisa jadi mereka melihat ada keanehan pada anaknya tapi tidak tahu bahwa itu gejala autist. Orang tua tidak punya bahan perbandingan, lain halnya dengan guru, yang tiap hari melihat begitu banyak anak”.
Seringkali gejala autist disertai kesulitan kontak dengan anak atau orang lain. Di rumah bersama orang tua, anak autist itu sendirian, dia pendiam, manis dan orang tua mengira, wah anak saya manis betul, anteng. Masalah baru muncul ketika anak itu harus terjun ke dunia luar, ke sekolah, berkenalan dan bermain dengan anak-anak lain. Bila si anak melihat permainan ia tidak tahu harus berbuat apa. Nah, seorang guru harus sensitif dan langsung melihat gejala ini, namun lebih baik lagi bila orang tua sendiri yang melihatnya.

Sekolah biasa lebih baik
Karena jalur sekolah luar biasa mendorong si anak di jalur khusus, dengan demikian berbagai kemungkinan sudah tertutup bagi si anak itu. Padahal belum tentu ia tidak mampu. Masa depan baik! Itulah yang ingin ditawarkan pada setiap murid.
Di Belanda ada sistem angka, sesuai kesulitan atau beban pekerjaan bagi para guru yang berkaitan dengan anggaran belanja sekolah. Beban pekerjaan menentukan jumlah anggaran untuk sekolah itu. Makin tinggi beban pekerjaan makin tinggi pula anggarannya. Dengan anggaran tambahan, sekolah bisa mempekerjakan tenaga tambahan atau tenaga guru khusus untuk memberi bimbingan tambahan.



Yang dibutuhkan seorang autist
Anak autist butuh struktur jelas, mereka harus tahu terlebih dulu apa yang akan dilakukan dan kapan. Jadwal yang pasti, tidak berubah-ubah. Mereka juga akan bingung bila mendengar ucapan sinis. Itu adalah hal-hal yang harus disadari oleh guru dan juga teman-teman si murid itu.
Misalnya ulangan dapat angka 3 kemudian dikatakan: “Hebat kamu” sambil mengacungkan jempol, tapi mencibir. Hal itu membingungkannya. Dia tidak mengerti. Membaca mimik wajah sulit bagi seorang autist. Hal-hal semacam itu yang harus disadari.
Juga orang dewasa
Autisme bukan gejala yang berlalu, berarti banyak pula orang dewasa yang autist. Marjolijn Busman mengatakan: “Memang banyak orang autist, juga orang dewasa. Kami sering melihat, pada saat anak didiagnonse autist orang tuanya mengenali hal-hal tertentu si ayah”
Kebanyakan autist adalah laki-laki. Pada saat anak didiagnose autistis, maka sering kali orang tuanya mengenali sesuatu pada diri mereka. Keganjilan pada anak yang ditemukan itu menjelaskan berbagai hal pada orang tuannya. Tidak jarang pasangan mulai menyadari penyebab hubungan suami istri tidak harmonis, ternyata karena si suami itu seorang autist.
Keluhan yang paling sering terdengar adalah istri mengeluh suaminya tidak punya emosi, kurang perasaan. Memang, jelas Marjolein, sering laki-laki disebut kurang perasaan, tapi pria autis dengan pria biasa jauh berbeda.

Awas, Lantai Berbahan PVC Tingkatkan Risiko Autis

Amelia Ayu Kinanti - detikhot
Jakarta Perhatian bagi Anda para orang tua. Sebuah penelitian mengejutkan membuktikan bahwa lantai berbahan PVC dapat meningkatkan risiko anak terkena autis.
PVC atau Vinyl merupakan bahan yang telah dikenal sejak dulu. Biasanya PVC digunakan untuk alat-alat rumah tangga seperti pipa hingga bahan dasar lantai. Namun peneliti asal Swedia, Denmark serta Amerika Serikat menemukan sesuatu yang berbeda.
Dikutip dari Independent, Selasa (14/4/2009) para peneliti tersebut bermaksud menemukan penyebab penyakit autis pada anak-anak. Di Inggris, jumlah anak yang menderita autis sudah mencapai 200 ribu. Oleh karena itu, para peneliti merasa perlu mengetahui penyebab gangguan tersebut.
Selain faktor genetik, para peneliti juga menganggap autis dapat disebabkan oleh faktor eksternal, misalnya racun dari polusi.
Dari penelitian itu terbukti bahwa lantai vinyl yang biasa dipakai di rumah-rumah sangat berbahaya. Dalam lantai tersebut bisa terjadi endapan debu yang mengandung phthalates.
Phthalates merupakan bahan kimia yang dapat membuat plastik menjadi lembut dan fleksibel dan telah digunakan selama bertahun-tahun. Di beberapa negara maju, pemakaian bahan kimia ini sudah dilarang karena efeknya yang buruk bagi kesehatan.
Yang berbahaya, debu yang mengandung Phthalates itu bisa tersedot melalui saluran pernapasan. Debu tadi akan berpengaruh pada kandungan di ibu hamil. Dan kebanyakan, mereka kemudian melahirkan anak yang menderita autis.
Phthalates tak hanya ada di lantai PVC, beberapa barang seperti mainan anak, kosmetik, kemasan makanan, farmasi dan perangkat, serta produk pembersih rumah dan bangunan juga mengandung zat kimia berbahaya tersebut. Ayo lebih hati-hati memilih produk rumah tangga Anda!

Sumber : http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/201-awas-lantai-berbahan-pvc-tingkatkan-risiko-autis

Tidurkan Anak Autis dengan Melatonin

Penulis : Ikarowina Tarigan
SUPLEMEN melatonin dosis rendah bisa membantu anak autisme untuk mendapatkan tidur malam yang lebih baik. Keuntungan lain, suplemen ini tidak menimbulkan efek samping sehingga orangtua bisa tetap menggunakan sepanjang diperlukan.
Pernyataan ini berdasarkan temuan peneliti dari Sleep Disorders Center di Vanderbilt University, Nashville, Tenn. 11 anak autisme berusia 4-10 tidur lebih cepat dengan durasi tidur yang lebih lama saat diberikan suplemen melatonin dosis rendah.
Menurut pemimpin studi Beth Malow, MD, studi ini terinspirasi dari studi-studi sebelumnya yang telah menemukan kalau sekitar 70% anak-anak autisme mengalami gangguan tidur dan studi yang menunjukkan kalau kekurangan melatonin (hormon tidur alami tubuh) merupakan penyebab gangguan tidur. Melatonin, terang malow, merupakan hormon yang disekresikan pada malam hari oleh kelenjar pineal di otak. Melatonin diyakini mengontrol siklus tidur, yang seringkali terganggu pada lansia dan anak-anak autisme.

Kebiasaan tidur yang baik
Dalam studi yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Neurological Association ini, Malow beserta timnya memelajari efek suplementasi melatonin pada 11 anak autisme yang masih tetap terjaga paling tidak 30 menit semalam, 3 malam seminggu, sebelum tertidur.
Orangtua juga diminta mengikuti program pendidikan mengenai kebiasaan tidur yang baik. Mereka dididik untuk memastikan kalau anak-anak mereka mempertahankan rutinitas jam tidur, misalnya pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam. Dan jika anak terbangun di tengah malam, orangtua sebaiknya menuntun mereka kembali ke tempat tidur, jangan membiarkan mereka tidur di antara ayah dan ibu.
Kemudian, anak-anak diberikan melatonin dalam bentuk cair (karena banyak anak autisme yang kesulitan menelan pil), setengah jam sebelum tidur, setiap malam. Dosisnya ditingkatkan setiap 3 minggu hingga anak-anak tersebut bisa tidur dalam waktu 30 menit setelah jam tidur paling tidak 5 malam seminggu.
Sejauh ini, terang Malow, 11 anak telah melengkapi fase pertama studi yang berlangsung selama 4 bulan. Setelah melakukan suplementasi selama 16 minggu, rata-rata waktu yang mereka perlukan untuk tertidur menurun dari 38 menit menjadi 22 menit. Dari 11 anak ini, terang Malow, 3 anak bisa berhasil dengan 1 miligram melatonin semalam, 6 membutuhkan 3 miligram, dan hanya 2 anak yang memerlukan 6 miligram.
"Mereka juga tidur lebih lama, dan orangtua melaporkan mengaku tidak menghadapi banyak masalah untuk mengajak anak tidur," tutur Malow, seperti dikutip situs webmd. Selain itu, lanjut Malow, anak-anak juga menunjukkan lebih sedikit tingkah laku sesuka hati yang umum dialami anak-anak autisme. (OL-08)

Sumber : http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/212-tidurkan-anak-autis-dengan-melatonin