Sabtu, 06 Maret 2010

Percobaan refleks ( Reaksi pupil)

Percobaan                               : Indera penglihatan

Nama Percobaan                    : Refleks (reaksi pupil)

Nama Subjek Percobaan       : Ira Norma

Tempat percobaan                 : Laboratorium Psikologi Faal

 

a. Tujuan Percobaan              : Untuk mengetahui serta memahami reaksi-reaksi yang terjadi pada pupil mata.

b. Dasar Teori                        : Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, dibelakang iris terdapat lensa. Pupil dapat mengecil pada akomodasi dan konversi. Akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung akibat kontraksi otot siliaris. Otot siliaris atau otot polos dapat merenggang dan mengendorkan selaput yang menggantungkan lensa. Akomodasi dapat menyebabkan daya pembiasan lensa bertambah kuat. Selain akomodasi, terjadi konversi sumbu penglihatan dan kontriksi pupil bila seseorang melihat benda yang dekat.

Mengecilnya pupil karena cahaya ialah lebarnya pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh mata. Ditempat yang gelap dimana intensitas cahayanya kecil maka pupil akan menbesar, agar cahaya dapat lebih banyak masuk kemata. Ditempat yang sangat terang dimana intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil, agar cahaya lebih sedikit masuk kemata untuk menghindari mata agar tidak selalu, bila mata diarahkan kesalah satu mata pupil akan berkontraksi, kejadian tersebut dinamakan refleks pupil atau refleks cahaya pupil.

Refleks pupil dapat dilihat dari mengecil dan membesarnya pupil. Akomodasi adalah perubahan dalam lekukan lensa mata dalam menanggapi satu perubahan dalam melihat jarak dan kemampuan berakomodasi disebut tempo akomodasi.

Daya akomodasi mata diatur melalui syaraf parasimpatis, perangsangan syaraf parasimpatis menimbulkan kontraksi otot siliaris yang selanjutnya kan mengendurkan gligamen lensa dan meningkatkan daya bias. Dengan meningkatkan daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding waktu daya biasnya rendah. Akibatnya dengan mendekatnya objek kearah mata frekuensi impuls parasimpatis kedotsiliaris progresif ditingkatkan agar objek tetap dilihat dengan jelas.

c. Alat Yang Digunakan         : Cermin, senter, tabung dari kertas sepanjang 15mm dengan lubang pada dasar.

d. Jalannya Percobaan           : - salah satu mata subjek di sorot dengan menggunakan senter secara tiba-tiba

- setelah salah satu mata di sorot dengan menggunakan senter, maka perhatikan pupi mata yang terkena sinar senter.

e. Hasil Percobaan                 : Pupil mata yang terkena cahaya senter secara tiba-tiba akan mengecil dibanding pupil mata yang tidak terkena cahaya dari senter. Mata yang terkena cahaya secara tiba-tiba akan mengecil secara cepat dan iris mendekat secara cepat, sedangkan mata yang tidak terkena cahaya tiba-tiba, pupil akan mengecil secara lambat dan iris mendekat secara lambat.

Pupil mata tergantung dari iris atau semacam otot kecil. Iris mendekati jika cahaya ysng masuk terlalu terang dan iris menjauhi jika cahaya yang masuk terlalu redup. Jika mata tidak siap saat terkena cahaya maka pupil mengecil atau meredup secara langsung, kalau siap maka pupil akan mengecil atau meredup secara perlahan.

Bisa saja terjadi refleks apabila mata kiri yang di senter maka yang meredup mata kanan. Hal itu disebabkan karena ada kiasma optikus yaitu persilangan bawah otak.

f. Kesimpulan                         : 1. Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, yang dapat mengecil dan membesar.

2. Pupil dapat melebar pada tempat yang gelap dan mengecil pada tempat yang terang.

3. Refleks pupil adalah peristiwa mengecilnya pupil karena diberikan rangsangan cahaya.

4. Akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembungkan yang terjadi akibat kontraksi otot siliari.

g. Daftar Pustaka                   : Chietra. 2008. Laporan Pratikum Reaksi Pupil.  http://one.indoskripsi.com/node/6233. 20 Februari 2010

 

 

 

1 komentar: